Remedial merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar. Remidiasi bermakna menyembuhkan. remidiasi merujuk pada proses penyembuhan. Suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan remidiasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi para siswa. Tujuan guru melaksanakan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remedial adalah memperbaiki miskonsepsi siswa sehungga siswa dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remedial bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Pengajaran remedial merupakan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada Kompetensi dasar Tertentu. Pengajaran remedial berfungsi sebagai korektif, sebagai pemahaman, sebagai pengayaan, sebagai percepatan belajar, dan sebagai trapiutik.
Pengajaran remedial ini dapat menggunakan berbagai metode dalam pembelajarannya yang diakhiri dengan penilaian pada pembelajaran untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar. Ketuntasan merupakan hasil akhir yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah disepakati di awal. Kesepakatan awal ini biasanya berhubungan degan ketuntasan siswa sesuai Kompetensi dasar karena pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Sifat pokok pembelajaran remedial ada 3, yaitu:
1. Menyederhanakan konsep yang kompleks
2. Menjelaskan konsep yang kabur
3. Memperbaiki konsep yang salah tafsir.
Dari sifat pokok diatas, ada beberapa perlakuan yang selayaknya dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pengajaran remedial kepada siswanya, diantaranya penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, pemberian tugas, diskusi kelompok dan lain-lain. setelah melakukan perlakuan-perlakuan tersebut, apabila ada pokok bahasan yang belum dikuasai oleh peserta didik maka ini akan menjadi kesulitan belajar dalam mempelajari pokok bahasan berikutnya.
Dalam menghadapi siswa yang pada dasarnya memiliki kepribadian yang berbeda-beda guru dituntut untuk peka. Guru harus mampu menjajaki kemempuan siswanya dengan hubungan seperti hubungan interpersonal ataupun melalui data pribadi siswa. Dalam pembelajaran remedial ada 3 prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya yaitu adaptif, interaktif, fleksibel dalam metode pembelajaran dan penilaian, pemberian umpan balik sesegera mungkin, dan pelayanan sepanjang waktu.
1. Adaptif
Setiap siswa memiliki keunikan atau ciri khas masing-masing. Oleh karena itu hendaknya pengajaran remedial memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Sehingga pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individu peserta didik.
2. Interaktif
Pembelajaran remedial seharusnya memunginkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia.
3. Fleksibelitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Telah diketahui bahwa peserta didik memiliki sifat keunikan dan kesulitan belajar yang berbeda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik.
4. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin, dengan harapan dapat diindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami oleh siswa.
5. Pelayanan sepanjang waktu.
Program pembelajaran regular dengan program pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan selalu tersedia agar peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Apabila semua proses sudah dijalankan dengan baik dan masih ada siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran, maka kita dapat mendiagnosis keulitan belajar yang dialami siswa tersebut. Secara umum, ada tiga tingkatan kesulitan belajar yang dialami siswa, yaitu:
1. Kesulitan belajar ringan, biasanya saat pelajaran peserta didik ini kurang mendapat perhatian.
2. Kesulitan belajar sedang, peserta didik mendapat gangguan dari luar (eksternal) misalnya faktor keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
3. Kesulitan belajar berat, dalam hal ini peserta didik mempunyai masalah yang menyangkut seperti ketunaan. Misalnya tuna rungu, tuna netra dan tuna-tuna lainnya.
Dalam mendiagnosis kesulitan belajar pada siswa ada empat teknis, yaitu: tes prasarat, tes diagnosis, wawancara, dan observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku catatan mata kuliah Pengajaran Remidial PKn (Pertemuan II), Desen MK Hermi Yanzi, S.Pd.,M.Pd.
Shinta Mayasari. 2013, Buku Bacaan Mata kuliah BK di Sekolah
Internet
- Focusofdesign.blogspot.com/p/diagnosis-kesulitan-belajar-a.html?m=1
- Muhammadkhoirulroziqqin.blogspot.com/2014/04/konsep-dasar-pengajaran-remidial.html?m=1
- Yogabudibhakti.wordpress.com/2012/06/06/pembelajaran-remidial/
22.12
Unknown

0 komentar :
Posting Komentar